Banyak dari kita berfikir kalau Indonesia negara yang kaya akan sumber daya alam. Emas, perak, minyak, batubara dan sebagainya memang adalah kekayaan alam bangsa indonesia yang tak bisa dipungkiri. Indonesia adalah negara yang berdaulat.
namun dibalik itu semua, kita seakan dibutakan oleh birokrasi yang ada.kita terus mema'lumi kejahatan yang dilakukan oknum oknum yang tidak tau malu. oknum oknum yang sudah diberikan kedudukan tinggi, kenyamanan dan kekuasaan.
Tidak lebih dari mereka memanfaatkan kekuasaan dan kekayaan yang ada untuk meloloskan diri dari jerat hukum, entah itu karena Korupsi, Kolusi, Nepotisme, Skandal Sex, Penipuan, dll.
Tidak lebih dari mereka memanfaatkan kekuasaan dan kekayaan yang ada untuk meloloskan diri dari jerat hukum, entah itu karena Korupsi, Kolusi, Nepotisme, Skandal Sex, Penipuan, dll.
Coba kita lihat kehidupan sehari hari anak anak jalanan, pedagang asongan, pengamen ataupun yang lain. mereka mencari uang berkuras keringat, banting tulang dan menginginkan hasil yang halal. mereka tanpa jabatan, mereka tanpa kekuasaan. malah kadang menjadi bulan bulanan pemerintah, menjadi cap terburuk negara, menjadi sampah rakyat.
Kalau kita bandingkan anak jalanan yang menjadi copet tida beda dengan seorang pejabat yang menjadi koruptor. tapi kita seakan membiarkan, mema'lumi mereka begitu saja. anak anak yang menjadi copet mendapatkan hukum yang keras dijalanan dan didalam rutan, bahkan kematian tidak lepas dari mereka hanya mungkin mencuri dompet uang yang isinya Rp.100.000,00. sedangkan Koruptor negeri ini sudah bermilyar milyar uang rakyat yang mereka curi untuk kepentingan pribadi. keadilan hukum tidak pernah ditunjukan di negeri ini yang katanya Negara Hukum.
Entah siapa yang dapat merubah dan entah siapa yang mau dirubah. namun pemikiran kita, hukum kita, rasa kasih kita terhadap sesama yang mingkin patut dibenahi. entah dari kalangan bawah, atas, anak jalan, rakyat biasa, atau pejabat.
Bersikap Melakukan segala sesuatu sesuai tempat, waktu dan manfaat itu mungkin yang terbaik
Kalau kita bandingkan anak jalanan yang menjadi copet tida beda dengan seorang pejabat yang menjadi koruptor. tapi kita seakan membiarkan, mema'lumi mereka begitu saja. anak anak yang menjadi copet mendapatkan hukum yang keras dijalanan dan didalam rutan, bahkan kematian tidak lepas dari mereka hanya mungkin mencuri dompet uang yang isinya Rp.100.000,00. sedangkan Koruptor negeri ini sudah bermilyar milyar uang rakyat yang mereka curi untuk kepentingan pribadi. keadilan hukum tidak pernah ditunjukan di negeri ini yang katanya Negara Hukum.
Entah siapa yang dapat merubah dan entah siapa yang mau dirubah. namun pemikiran kita, hukum kita, rasa kasih kita terhadap sesama yang mingkin patut dibenahi. entah dari kalangan bawah, atas, anak jalan, rakyat biasa, atau pejabat.
Bersikap Melakukan segala sesuatu sesuai tempat, waktu dan manfaat itu mungkin yang terbaik
0 komentar:
Posting Komentar